• Beranda
  • Tentang
    • Latar Belakang
    • Tujuan Festival
    • Produk Berkelanjutan
  • Lembaga
FESTIVAL TAMPO LORE
  • Rundown
  • Kontak
  • Artikel
FESTIVAL TAMPO LOREFESTIVAL TAMPO LORE
Aa
  • Coffee Gear
  • Beans
  • Learn About Coffee
  • Coffee Brewing
Search
  • Categories
    • Coffee Gear
    • Coffee Brewing
    • Learn About Coffee
    • Beans
    • Coffeemaker
    • Coffee Grinder
    • Coffee Cups
    • Espresso Machine
  • More Foxiz
    • Blog Index
    • Sitemap
Follow US
FESTIVAL TAMPO LORE > Blog > Berita & Artikel > Pampa Wujud Ketahanan Pangan Ala Perempuan
Berita & Artikel

Pampa Wujud Ketahanan Pangan Ala Perempuan

Mochammad Subarkah Mochammad Subarkah
Share
3 Min Read

Pampa merupakan wujud dan upaya dalam mendukung Ketahanan pangan dan kelompok perempuan merupakan kelompok yang memiliki kemampuan untuk mengaksesnya dan mengelolanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Demikian yang disampaikan oleh Desmon dari konsorsium Siklus.

Ia mengatakan perempuan desa sekitar kawasan hutan memiliki potensi dan hak untuk terlibat mengelola hutan dalam hal menghadapi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan dewasa ini.

“Memberdayakan perempuan wajib dilakukan untuk mencapai keadilan gender, bahkan strategi dikembangkan pemerintah desa sebagai program unggulan, agar mendapatkan dukungan pemerintah kabupaten hingga provinsi,”Ujarnya.

Desmon menambahkan bahwa situasi rentan dan ancaman baik akibat bencana karena faktor alam dan iklim mesti menjadi perhatian serius mengingat perubahan iklim telah memberikan dampak nyata di sekeliling kita bahkan bisa memberikan dampak terhadap ketahanan pangan.

Menurut dia, kelompok-kelompok perempuan yang ada di desa yang secara turun temurun dengan kearifan lokal seperti pampa bisa menjadi solusi dalam pengurangan risiko terhadap ancaman dalam memenuhi ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Namun demikian perlu juga disadari bahwa kelompok perempuan juga rentan menjadi korban dampak terhadap perubahan iklim seperti kekeringan, kebanjiran, kebakaran hutan, anomali cuaca, hingga ancaman krisis pangan. Di lain sisi, perempuan mempunyai peran penting dalam upaya hadapi perubahan iklim sekaligus membangun ketahanan pangan berkaitan pengelolaan hutan.

“Penanaman jenis pangan lokal melalui pola Pampa sebagai penghasil pangan dapat dilakukan bersamaan sembari tetap menjaga wilayah hutan dan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu”Ungkap Desmon.

Secara tegas Desmon mengatakan bahwa peraturan pelaksanaan pengarusutamaan Gender bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkapkan bahwa, pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan diarahkan untuk menghadapi perubahan iklim. Salah satu prioritasnya adalah ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian, perikanan, serta kehutanan. Selanjutnya untuk merealisasikan hak perempuan harus dilakukan sebagai bagian mencapai keadilan gender bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Sekali lagi dampak perubahan iklim dan ancaman krisis pangan adalah permasalahan yang dihadapi masyarakat desa, khususnya perempuan. Oleh karenanya pemerintah desa dapat memberdayakan perempuan melalui upaya pelestarian lingkungan hidup dan pengembangan potensi sumber daya alam.
Ia mengusulkan program pemberdayaan perempuan untuk membentuk dan mengembangkan produk unggulan melalui kerjasama pemerintah desa perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.

Mochammad Subarkah May 10, 2020 May 10, 2020
Share This Article
Facebook Twitter Email Copy Link Print
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ikuti kami di Sosial Media

Facebook Twitter Youtube Instagram

Merajut Tradisi Melestarikan Hutan untuk Masa Depan

Lembah Behoa

Jumat
16 Juni 2023
Minggu
18 Juni 2023

Sekretariat Panitia

  • Desa Bariri Kec. Lore Tengah
  • Kantor ROA Jl Dayodara CPI 1 Blok K No. 2 Palu
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?