Konsorsium ROA-YPAL melakukan konsolidasi ditingkat tapak terkait rencana pelaksanaan festival Tampo Lore yang sebelumnya pada tahun 2019 pernah dilaksanakan Bernama festival Lembah Lore namun dengan adanya berbagai masukan pada saat itu maka festival diubah nama menjadi Festival Tampo Lore.
“Untuk mematangkan perhelatan festival Tampo Lore perlu melakukan konsolidasi dengan melibatkan para pihak sebagaimana yang pernah dilakukan pada festival sebelumnya, keterlibatan pemuda, masyarakat tampo lore, tokoh adat dan perempuan, pemerintah desa, kecamatan hingga kabupaten bahkan provinsi sangat diperlukan sehingga festival ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan bersama dalam rangka memperkenalkan beragam penghidupan di Tampo Lore”Ujar Subarkah Koordinator Konsorsium ROA-YPAL untuk mendukung program Green Livelihood Alliance atas dukungan NTFP-EP Indonesia.
Ia menambahkan pentingnya melakukan persiapan yang matang agar festival ini bukan hanya sekedar festival akan tetapi festival ini diharapkan menjadi festival yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang tinggi dan memberikan dampak manfaat yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Tampo Lore akan tetapi untuk masyarakat Sulawesi Tengah.
“Saat ini kami sedang mendiskusikan dengan pemuda, tokoh adat, pemerintah desa, pemerintah kecamatan untuk menggagas kegiatan berdasarkan masukan dari berbagai pihak di wilayah Tampo Lore sembari menentukan waktu yang tepat dan tempat pelaksanaan, mengingat pada tahun ini begitu banyak kegiatan berskala nasional dilaksanakan di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah”Sebutnya.
Disebutkan pula belum lama ini Festival Danau Poso yang dilaksanakan di Tentena Kabupaten Poso telah sukses dilaksanakan dan pada kesempatan itu pula perwakilan musik bambu dari Kecamatan Lore Tengah tampil memukau penonton festival. Kesempatan itu pula menjadi ruang konsorsium ROA – YPAL untuk konsolidasi mengumpulkan materi dan bahan untuk memperkaya pelaksanaan festival Tampo Lore mendatang.
“Saya sempat bertemu dengan Camat Lore Tengah, Kades dan Tokoh Adat yang memandu grup musik bambu di ajang Festival Danau Poso dan berharap dapat Kembali bertemu untuk membahas pelaksanaan festival Tampo Lore mendatang”Harap Subarkah.
Kegiatan konsolidasi festival Tampo Lore saat ini baru sebatas pertemuan terbatas, penyiapan materi dan bahan dan penyusunan calon pengarah dan panitia pelaksana Festival Tampo Lore.